Kementerian
Pendidikan Nasional merekrut 120 lulusan D3 Pertanian, untuk
ditempatkan sebagai guru SMK Pertanian di daerah tertinggal, terluar,
dan terdepan. Tapi sebelumnya, 120 lulusan D3 itu, harus mengikuti
program D4 pada 4 Politeknik Pertanian Negeri di Indonesia.
Keempat Politeknik Pertanian Negeri yang ditunjuk pemerintah melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional itu adalah Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh di Tanjungpati, Harau, Limapuluh Kota, Sumbar.
Kemudian, Politeknik Pertanian Universitas Negeri Lampung di Bandar Lampung. Selanjutnya, Politeknik Pertanian Negeri Jember, Provinsi Jawa Timur dan Politeknik Pertanian Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Khusus untuk Politeknik Pertanian Unand, telah merekrut 30 lulusan D3 Pertanian.
Sebanyak 30 lulusan D3 pertanian
yang kita rekrut, akan ditempa selama setahun pada program D4, untuk
mengembangkan kompetensi keahlian produktif maupun kompetensi keahlian
pendidikan. Setelah ditempa di
Politeknik Pertanian Unand atau dikenal dengan Politani selama satu
tahun, 30 lulusan D3 Pertanian tadi, akan melanjutkan melanjutkan
pendidikan profesi guru di Universitas Negeri Padang, sebagai salah satu
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia. Begitu pendidikan dengan pola PPL
di UNP selesai, maka 30 orang lulusan D3 tadi, otomatis sudah menjadi
lulusan D4 Pertanian. Mereka, selanjutnya akan ditempatkan sebagai guru
SMK di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Pengamat perkebunan kakao dan gambir ini optimistis, program mempersiapkan guru SMK yang dibuat Kemendiknas melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan mengandeng UNP sebagai LPTK dan Politeknik Pertanian Unand, akan menjadi semacam roll model.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar